Author : ChocoHeaven0510 (@nahyabintan_)
Rating
: T (15+)
Genre :
Romance, Happy, Family, others
Desclaimer : This FanFiction is mine. Do not copy-paste this. All casts is
God’s and not mine. You can only read, comment, like and copy the cast. Thank
you.
Author's Note : Annyeong~ I have a new Fan Fiction... but this is only a teaser. Hope U Like It. This Fanfiction is a project... haha, I don't know if this Fan Fiction become a success Fanfiction later :)
Author's Note : Annyeong~ I have a new Fan Fiction... but this is only a teaser. Hope U Like It. This Fanfiction is a project... haha, I don't know if this Fan Fiction become a success Fanfiction later :)
Summary :
Saat cinta tak memandang waktu.
Tak peduli siapapun itu, ia selalu mengikuti dan mengiringi langkahmu. Walau
kadang kau bahkan tak peduli karena cinta adalah sebuah bayangan. Ya, hanya
sebuah bayangan, namun dapat membuatmu mengerti akan kehadirannya. Suatu saat
nanti...
Rainy, cloudy, no light, darkness, day and night
Ever since you left, maybe my existence itself disappeared
Back in the day, there were sunny days, there were flashing lights
I was always by your side, I was there
Cause I’m your shadow -[Come to This Day]-
Ever since you left, maybe my existence itself disappeared
Back in the day, there were sunny days, there were flashing lights
I was always by your side, I was there
Cause I’m your shadow -[Come to This Day]-
~STORY BEGIN’s~
2001, Seoul,
South Korea
Di sebuah taman yang terletak ditengah kota Seoul, seorang
gadis kecil dengan memeluk boneka panda sedang duduk sambil memainkan kedua
kakinya ditemani seorang pria kecil yang tampak menundukkan kepalanya. Terlihat
jelas guratan-guratan kesedihan diantara kedua anak kecil itu. Gadis kecil itu
lalu menatap pria kecil yang duduk disampingnya.
“Hwi oppa... aku harus pergi” kata gadis kecil itu.
Ia tak bisa membayangkan ekspresi yang akan ditunjukkan oleh pria yang ia sebut
‘Hwi oppa’
“Eodiga, Wol-ah?” pria kecil itu mulai membalas
tatapan gadis kecil yang ada disampingnya yang ia sebut ‘Wol’.
“Ke sebuah tempat yang bernama China. Aku akan
pergi ke China. Apa oppa tahu dimana tempat itu? Kata orabeoni(=oppa), tempat
itu jauh” gadis itu menunduk sambil memeluk boneka pandanya. Ia terisak dan
menangis. ‘Hwi oppa’-nya pun menenangkannya dengan sebuah kalimat sederhana
“Saat ini aku tidak tahu apa itu China, Wol-ah. Tapi, suatu saat aku akan tahu.
Aku akan bertanya pada eomma-ku”
“Aku takut jika harus pergi ketempat itu, Hwi
oppa...” tangis gadis itu semakin terdengar. “Tak usah takut Yeon-Wol-ah.
Kenapa kau harus takut? Bukankah kau bersama orabeoni-mu?” balas pria kecil
itu. Ia terlihat tersenyum tulus pada gadis yang ada disampingnya. Gadis itupun
perlahan-lahan menghentikan tangisnya dan membalas senyuman ‘Hwi oppa’-nya.
“Berjanjilah satu hal untukku, oppa. Saat aku
kembali nanti, aku ingin melihat kau mewujudkan mimpimu dan menguasai hapkido.
Aku ingin melihatmu menjadi namja yang kuat untuk melindungiku suatu saat
nanti” sahut gadis itu dan dibalas oleh sebuah anggukan manis serta yakin oleh
pria kecil disampingnya. Dalam jangka beberapa detik, gadis itu merasa ada yang
memanggilnya. Ia lalu menolehkan pandangannya menuju pria dewasa yang
melambai-lambaikan tangannya.
“Kurasa, aku harus pergi sekarang oppa. Aku harap,
kau tak melupakanku jika kita tak bertemu lagi. kau akan selalu menjadi Hwi
oppa-ku sampai kapanpun” gadis kecil itu mulai berdiri dan berjalan menjauh
beberapa langkah. Ia berhenti ketika pria kecil itu memanggilnya dan menyusul
langkahnya.
“Wol-ah... simpanlah benda ini dan bawalah
kemanapun kau pergi” sahut pria kecil yang disebut ‘Hwi’ itu. Gadis kecil
didepannya terlihat heran dan sekaligus bingung. ia berkata, “apa ini oppa?”
“Aku menyebutnya ‘Bulan yang memeluk Matahari’.
Bulan sabit putih yang damai memeluk matahari merah yang berkuasa. Itu adalah
benda yang paling berharga yang aku miliki. Kata eomma-ku, aku harus
memberikannya pada gadis yang kusukai” ucap pria kecil itu sambil menyodorkan
kalung yang indah pada gadis yang saat ini ada didepannya. “Apa makna sebutan
itu, oppa?”
“Nan mollayo... kata eomma, suatu saat setelah aku
dewasa aku akan tahu jawabannya” ucap pria kecil itu dengan polosnya. Gadis
kecil itu mengangguk mengerti serta tersenyum seraya berkata, “Sudah waktunya,
oppa... tunggulah aku. Aku pasti akan kembali dan menemui oppa lagi. aku akan
mengingatnya, oppa”. Gadis itupun memeluk hangat pria kecil di depannya.
Beberapa saat kemudian, gadis itu melepaskan pelukannya dan tersenyum tulus.
Senyum tulus yang mungkin menjadi akhir dari pertemuan mereka.
“Saat kita bertemu lagi, kuharap oppa masih
mengingatku. Setidaknya, kenalilah aku terlebih dahulu oppa... arraseo?” sahut
gadis kecil itu dan dibalas anggukan manis dari namja yang berada didepannya.
“Annyeong Hwi-oppa... jaga dirimu baik-baik ne?”
perlahan-lahan bayangan gadis itu hilang. Pria kecil itu kembali duduk ditempat
semula ketika ia dan gadis itu pertama kali duduk. Ia lalu mengeluarkan sebuah
kalung dari saku kirinya. Kalung yang sama persis seperti kalung yang dipegang
gadis itu.
“Kim Yeon Woo... aku akan menunggumu...” ucap pria
yang disebut ‘Hwi-oppa’ oleh gadis yang bernama Kim Yeon Woo. Nama yang akan
terus diingat entah sampai kapan. Atau mungkin... selamanya akan ia ingat.
2013,
Seoul, South Korea
“Baek... sudah waktunya” ucap pria yang merupakan
keturunan China yang bernama Luhan seraya menepuk bahu teman satu grupnya yang
bernama Baekhyun. Baekhyun-pun tersenyum meng-iya-kan. Luhan-pun dengan nada
bercanda menyahut, “Kau pasti masih mengingat-ingat ‘gadis panda’-mu, bukan?”
“Darimana hyung tahu?” tanya Baekhyun yang baru
buka suara. Luhan tak menjawab. Hanya lirikan matanya mengarah pada sebuah
kalung yang digenggam tangan kanan Baekhyun. Luhan tahu pasti apa makna kalung
itu bagi Baekhyun.
“Dia akan kembali... percayalah.. aku yakin dia
akan kembali padamu” kata Luhan sambil menarik lengan Baekhyun agar empunyanya
berdiri. Tinggi mereka hampir sama. Baekhyun-pun bangkit dan membalas perlakuan
Luhan. Merekapun berjalan dari tempat istirahat mereka menuju stage. Disana
sudah berkumpul member lain termasuk Suho dan Kris.
“Bacon! Kau darimana saja?” tanya Chanyeol
langsung. Baekhyun hanya tersenyum.
“Tadi aku bersama Luhan hyung. Kau mencariku?”
tanya Baekhyun.
"Tentu, aku fikir kau menghilang... Kajja! Kita akan segera tampil" sahut Chanyeol menanggapi
“Ne...”
Baekhyun-pun langsung menuju stage. Ia menyimpan kalung itu di saku celananya. Sambil
menengadahkan wajahnya ke atas, ia berharap, ‘Kim Yeon Woo... kuharap, kau
melihatku. Disini”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar