Title : ‘Miracle Kiss’ 2 of 2 END (TWOSHOOT)
Author : ChocoHeaven0510 (Twitter : @nahyabintan_
, FB : Nahya Bintan)
Main Cast :
·
EXO Kai Kim as Kim Jong In (Kai)
·
F(x) Krystal Jung as Jung Soo Jung (Krystal)
Other Cast :
·
SNSD Jessica Jung as Jung Soo Yeon (Jessica)
·
SHINee Tae Min Lee as Lee Tae Min
·
Super Junior Dong Hae Lee as Lee Dong Hae
Genre :
Romance, School life, little horror, fantasy
PG/Rating :
15+
Desclaimer :
This fanfiction is mine. So, do not
copy-paste this. Semua cast di FF ini adalah milik Tuhan YME, Keluarga,
Agency, dan teman-teman mereka. Saya hanya meminjamnya sebagai cast.
Author's Note : Annyeong~ I'm back with new chapter of 'Miracle Kiss'. This Fan Fiction also I share in 'EXO FANFICTION GRUP' on Facebook. This is the end part. Hope U like it....
Art Poster by ladyoong @ HSG
Art Poster by ladyoong @ HSG
Summary :
Cinta
itu datang secara tiba-tiba. Takdir kitapun hampir sama. Kini, aku tahu bahwa
kaulah yang dikirim oleh Tuhan. Untuk menemani sisa hidupku yang terabaikan.
–{Krystal Jung}-
Aku
menyukaimu. Untuk saat ini, hanya kata-kata itulah yang bisa menggambarkan
semuanya. Terima kasih telah menjadikanku salah satu hal terindah dalam
hidupmu. Dan aku tak akan kecewakanmu –{Kai Kim}-
~
LAST STORY ~
“Joonmyun
hyung... apa kau masih mengharapkan Jessica noona?” tanya Kai pada foto besar
yang menampilkan kedua namja yang saling tersenyum menghadap kamera.
“Kenapa
Jessica noona tidak mengenaliku? Apa karena kecelakaan itu membuat ingatannya
menjadi hilang?” gumam Kai.
“Dan
kenapa aku harus menyukai adiknya, hyung? Apa ini sebagai ganti cintamu pada
Jessica noona?”
“Aku
bingung, hyung.... dapatkah kau membantuku?” Kai mulai menangis. Cairan bening
yang keluar dari pelupuk mata Kai sudah tak bisa dibendung lagi. ia menangis
dihadapan foto hyung kesayangannya.
~===== STORY BEGIN’S =====~
= Author POV =
Kai mulai terbangun dari
tidurnya. Ia baru sadar kalau dia tertidur di ruangan ‘kenangan’-nya. Hari ini
adalah hari sabtu. Ia harus segera berangkat ke sekolah. Sesegera mungkin ia
merenggangkan semua ototnya yang terasa kaku karena ia tidur dalam posisi
duduk. Ia lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya mengambil handuk dan segera
pergi ke kamar mandi.
Setengah jam kemudian, ia
sudah siap berangkat ke sekolah. Dia lalu memasuki mobilnya dan pergi ke
sekolah. Disisi kirinya kini terdapat kotak makanan berwarna merah yang ia bawa
dari rumahnya. Ia tahu, Go ahjumma (pembantu di
rumah Kai) pasti akan menyiapkan makanan dan memasukkannya ke kotak
makanan. Pembantu rumahnya itu sudah tahu kalau Kai pasti tidak akan sarapan di
rumah. Untuk apa? Toh, ia akan sarapan sendirian. Apa bedanya dengan makan di
tempat lain? Jam masih menunjukkan pukul 06.10 KST. Masih terlalu awal memang.
Biasanya, ia akan memakan sarapannya di mobil dan menunggu Krystal tiba di
sekolah. Kebiasaan itu terhitung sebagai kebiasaan baru untuknya.
-ooo0O0ooo-
Jam telah menunjukkan pukul
06.45 KST. Sudah riuh terdengar suara anak-anak di sekolah itu. Kebanyakan dari
mereka bergerombol dan menceritakan berita-berita terbaru di sudut-sudut
sekolah. Kai mengamati gerbang sekolah. Di gerbang itu, munculah sosok yang ia
tunggu keluar dari sebuah mobil. Tak biasanya orang itu diantar menggunakan
mobil. Biasanya, ia selalu datang dan pulang menggunakan sepeda kesayangannya.
Ia diantar ke sekolah karena sepedanya harus ditinggal disekolah akibat ia
tertekan dan terpaksa pulang diantar oleh Kai. Kai keluar dari mobilnya lalu
berjalan menghampiri gadis itu.
“Annyeonghaseo,
Krystal-ssi” sapa Kai terlebih dahulu. Gadis yang bernama Krystal itu terlihat
kaget dan menatap Kai yang sudah berjalan disampingnya. Ia lalu tersenyum pada
Kai.
“Annyeonghaseo” balas
Krystal.
“Apa kau masih merasa sakit?”
tanya Kai terlihat khawatir. Ya, ter-li-hat-kha-wa-tir.
“Ah animida...
gwaenchanayo” kata Krystal sopan.
“Bisakah kau tidak
menggunakan bahasa formal saat kau bicara padaku?” Kai mulai merenggut. Tunggu!
Sejak kapan ia mulai bisa merenggut? Selama ini kan ia dikenal sebagai Kai yang
dingin dan misterius.
“Nde?”
“Aku tak perlu mengulang
pertanyaan itu lagi kan?” sahut Kai kembali pada sosoknya yang dingin.
“Ah, ye. Baiklah Kai-ssi”
gadis itu mulai tersenyum dan sedikit menepis aura kemisteriusannya.
“Kai-ssi... gomawo, telah
mengantarkanku pulang kemarin” kata Krystal sambil menggigit bibir bagian
bawahnya, malu. Jujur, ini adalah kali pertama Krystal mengucapkan terima kasih
kepada orang lain selain orang tuanya, kakak perempuannya, serta tunangan kakak
perempuannya. Tentu saja, itu ia merasa canggung dan malu.
“Ne, cheonmayo...” balas
Kai juga merasakan kecanggungan antara dia dan Krystal. Ia menggaruk bagian
belakang kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
“Kajja kita ke kelas” ajak
Kai pada Krystal yang dibalas sebuah anggukan kepala gadis itu. Mereka
berdua-pun berjalan beriringan menuju kelas mereka.
Di kelas, mereka berdua
mendapat tatapan curiga dari beberapa teman mereka sedangkan yang lainnya tidak
peduli bahkan tak ada kesan melihat Krystal dan Kai. Mereka berdua sengaja tak
bicara banyak pagi ini mengingat sudah ada beberapa pasang mata yang melihat
kedekatan mereka. Tak berselang lama, Park Songsaengnim datang dan memberi
sedikit pengumuman. Kelaspun dimulai.
[SKIP ~ BREAK TIME]
Hari ini, Krystal sengaja
tak pergi ke perpustakaan. Mengingat kemarin, ia sempat dikejutkan dengan
kedatangan banyak arwah yang ada di perpustakaan. Ia masih takut jika
arwah-arwah itu kembali muncul. Untuk itu, ia hanya berada di kelas sambil
mengerjakan tugas bahasa inggris yang merupakan keahliannya. Tentu saja, ia kan
lahir dan dibesarkan di Amerika sampai umur 4 tahun lalu pindah ke Korea.
Berbeda dengan Kai yang begitu kesulitan mengerjakan tugas bahasa inggrisnya
mengingat ia memang tidak fasih berbahasa inggris. Melihat keadaan kelas yang
sepi, Kai lalu meminta bantuan Krystal untuk mengerjakan tugasnya.
“Krys, apa kau mau
membantuku?” tanya Kai lalu berbalik ke arah Krystal. Krystal lalu mengalihkan
tatapannya menghadap Kai.
“Apa yang bisa kubantu,
Kai-ssi?” balas Krystal. Ia membalas tatapan Kai.
“Apa kau tahu bahasa
inggrisnya kalimat ini?” tanya Kai. Krystal terlihat berfikir.
“This might include the
rare case of human beings” kata Krystal yakin. Kai lalu menuliskan kalimat itu
pada bukunya.
“Krystal-ah, kau terlihat sangat
mahir dalam pelajaran ini” kata Kai heran melihat kemampuan Krystal dalam
bidang akademik.
“Itu karena aku dulu pernah
tinggal di Amerika” jawab santai Krystal.
“Kau juga mahir menari
bukan? Kau juga masuk di eskul tari modern kan?” sahut Kai memberi pertanyaan
bertubi-tubi kepada Krystal.
“Wae? Apa kau mau bergabung
juga?” tanya balik Krystal.
“Bukan begitu... aku hanya
tertarik saja pada dance” jawab Kai sedikit ragu.
“Coba saja bergabung.
Hitung-hitung kau menjadi temanku saat ada eskul” ajak Krystal.
“Akan ku usahakan” sahut
Kai.
“Nanti sore ada latihan
dance sepulang sekolah. Kau mau ikut?”
“Hmm... baiklah...” jawaban
Kai mengakhiri percakapan antara dirinya dan Krystal. Kai lalu membalikkan
badannya karena Kang Songsaengnim (guru bahasa inggris) sudah berada di depan
kelas.
[SKIP ~ PULANG SEKOLAH]
Sepulang sekolah, Krystal
akan langsung menghampiri Kai. Terlebih dahulu, ia melihat kondisi kelasnya.
Lalu menghampiri Kai yang masih berkutat dengan buku-bukunya.
“Kai-ssi.... Kau jadi
ikut?” tanya Krystal.
“Ne... dimana latihannya?”
sahut Kai pada Krystal.
“Di aula belakang. Disana
cukup luas untuk berlatih menari”
“Geurae... kajja!” ajak Kai
sambil menggandeng lengan Krystal menuju aula belakang
-ooo0O0ooo-
Sudah banyak terlihat
murid-murid yang mengikuti eskul dance. Eskul dance merupakan eskul nomor 2
yang paling disenangi oleh para murid selain eskul musik. Eskul yang diketuai
oleh Taemin ini selalu mempunyai pesona sendiri untuk menggait hati para murid.
Melalui eskul ini juga, Taemin mengenal Krystal dan pernah menjadi pacar
Taemin.
“Hohoho.... ternyata kau
datang membawa teman, Krys” kata Taemin saat melihat Krystal dan Kai.
“Sepertinya teman yang satu
ini sama seperti Krystal. Sama-sama aneh. Hahaha” tambah Sehun yang langsung
mendapat tatapan membunuh dari Kai. Krystal lalu menenangkan Kai.
“Sudahlah Kai, kau tak
perlu meladeni mereka. Mereka semua tidak penting” kata Krystal menenangkan
Kai.
“Huh... kau sudah berani
melawanku ya, Krys?” balas Taemin sengit.
“Kau hanya berani melawan seorang
yeoja saja ya? Coba kau lawan aku!” balas Kai tak kalah sengitnya. Taemin hanya
membalasnya dengan senyuman meremehkan.
“Lawan aku dengan skill
dance-mu!” kata Taemin menantang. Musik dance mulai terdengar. Sontak saja aula
belakang menjadi ramai dengan sorak anak-anak. Taemin dan Kai beradu dalam hal
skill dance mereka. Krystal-pun baru tahu akan kemampuan luar biasa milik Kai.
Ia tak menyangka bahwa Kai mempunyai bakat semenakjubkan ini. Musik dance-pun
menghilang dengan sekali tepukan kedua tangan Taemin. Taemin lalu menghampiri
Kai yang masih mengatur nafasnya.
“Aku tak menyangka kalau
kau punya skill yang hampir menyamaiku, Kai-ssi” kata-kata Taemin membuat Kai,
Krystal serta anak-anak eskul dance terbelalak.
“Sekarang, aku akan
mengumumkan sesuatu pada kalian semua. Mulai sekarang, aku mengangkat Kai
sebagai wakil ketua eskul dance” sahut Taemin pada seluruh murid yang hadir di
aula sekolah yang langsung riuh oleh teriakan hebohnya. Kai terlihat kaget dan
melongo mendengar perkataan Taemin. Sedangkan Krystal hanya tersenyum dan mengelus
dadanya.
[SKIP ~ JUNG’S HOUSE]
Eskul dance dibubarkan
dengan cepat. Para murid eskul dance-pun pulang kerumah masing-masing.
Krystal-pun sekarang sudah berada didepan rumahnya bersama Kai yang
mengantarnya pulang.
“Krys... apa besok kau mau
menemaniku berkeliling?” tanya Kai.
“Ne... jam 9 datanglah
kesini, Kai-ssi” jawab Krystal lalu menunjukkan senyumnya. Kai hanya mengangguk
mendengar ucapan Krystal
“Kai-ssi... kamsahamnida
untuk hari ini” kata terakhir Krystal yang ia ucapkan pada Kai hari ini. Ia
lalu mencium pipi kanan Kai dan langsung masuk ke dalam rumahnya. Kai masih
mematung mendapat perlakuan tiba-tiba seperti ini dari Krystal.
“Dasar yeoja aneh” gumam
Kai lalu beranjak pergi meninggalkan kediaman keluarga Jung itu.
= Author POV END =
= Krystal POV =
Tanpa kusadari ternyata aku
senyum-senyum sendiri sejak dari tadi. Tanpa menebakpun aku tahu kalau pipiku
sudah berwarna merah. Hihihi... Kai-ssi, mianhaeyo.
“Wae geuraeyo, Ttal-ie”
ucapan Sooyeon eonnie membuyarkanku.
“Ah... eobseoyo eonnie.
Sejak kapan eonnie dan oppa memperhatikanku?”
“Sejak kau muncul dari
gerbang dengan ekspresi senyum-senyum sendiri. Apa ada seorang namja yang
mengantarmu pulang?” pernyataan Donghae oppa langsung bisa membuat mataku melebar.
“Ah... animida” kataku
mengelak.
“Uri Ttal-ie... sedang
jatuh cinta. Pasti dengan namja yang bernama Kai itu kan?” tanya Sooyeon
eonnie. Aku langsung menggelengkan kepalaku.
“Apa yang eonnie maksud?
Sudahlah... aku ke kamarku dulu” aku melangkahkan kakiku meninggalkan Sooyeon
eonnie dan Donghae oppa. Sekilas, aku melihat mereka tertawa sendiri. Mungkin,
menertawakan ekspresiku yang terhitung langka.
-ooo0O0ooo-
Aku telah siap sejak jam
08.50 KST. Hanya tinggal menunggu Kai saja. Apa dia sedang berkutat dengan
arwah-arwah disekitarnya? Ah, itu tak mungkin. Bukankah selama ini dia bersikap
biasa-biasa saja. Tak berselang lama, aku melihat mobil Kai mulai mendekat
kearahku.
“Annyeonghaseo Krys-ssi... apa
aku terlambat?” sapa Kai terlebih dahulu saat mobilnya terparkir didepanku. Aku
tersentak mendengar nama panggilan darinya untukku ‘Krys-ssi’.
“Annyeonghaseo... kau tidak
terlambat 4 menit lebih 25 detik. Jadi, kau datang lebih awal, Kai-ssi”
“Itu kurang kan? Ah...
syukurlah... aku tak terlambat” kata Kai. “masuklah..”
“Kita mau kemana?” tanyaku
sesudah masuk ke mobil Kai.
“Itu rahasia” kata-kata Kai
menyebalkan sekali. Daripada dia berkata lebih menyebalkan lagi, lebih baik aku
turuti saja maunya.
[SKIP ~ GANGNAM-gu SEOUL]
Tak terasa, mobil Kai mulai
melambat di daerah sekitar Gangnam. Aku heran, kenapa Kai membawaku kesini. Apa
ada sesuatu yang akan ia beli? Lalu akupun bertanya,
“Apa ada sesuatu yang ingin
kau beli disini?”
“Ani. Kau lupa ya...
Gangnam bukan juga merupakan surga barang-barang. Ada salah satu tempat skating
disini” balas Kai. Jadi, dia mengajakku ke tempat bermain ice skating. “Aku
tahu, kau sangat mahir dalam permainan itu, bukan?”
“Darimana kau tahu?” kataku
yang masih terkaget dengan perkataan Kai.
“Siapa lagi kalau bukan
Jessica noona” sahut enteng Kai. Ternyata Sooyeon eonnie dan Kai lumayan dekat
juga rupanya. “Kajja”
-ooo0O0ooo-
Kai menggandeng lenganku
menuju tempat bermain skating. Ice Skating adalah salah satu olahraga
kesukaanku. Sejak aku kecil, eomma-ku mengajarkan olahraga itu. Sampai
sekarang, satu-satunya keahlianku selain dance adalah bermain ice skating. Aku
dan Kai sudah memakai sepatu khusus skating yang disiapkan oleh pemilik tempat
bermain. Tempat bermain itu tidak cukup ramai karena tidak banyak orang yang
tahu ada sebuah tempat bermain ice skating didaerah gangnam. Orang-orang hanya
tahu kalau gangnam adalah tempat surganya barang-barang berkualitas tinggi.
“Kau bisa bermain ice
skating?”
“Aniyo... aku ingin belajar
ice skating denganmu. Bukankah kau dewi ice skating? Aku ingin belajar dari
ahlinya” kata-kata Kai membuatku tersanjung sekaligus malu.
“Sudah selesai?” Kai hanya
mengangguk menanggapi perkataanku. Aku membantunya berdiri dan berjalan menuju
arena skating. Menggunakan sepatu khusus ice skating untuk berjalan memang agak
susah. Apalagi kalau harus meluncur di arena skating yang licin dan dingin
pula. Bertambah tiga kali lipat susahnya.
Aku lebih dulu meluncur
diatas arena es yang dingin. Tak berselang lama, tubuhku telah menyesuaikan
dengan arena ice skating ini. Sementara Kai, ia harus berusaha ekstra-ekstra
keras hanya untuk berdiri. Semakin ia berambisi untuk berdiri, maka Kai akan
jatuh lagi. Hal itulah yang membuatku tertawa terbahak-bahak sampai aku tak
peduli dengan orang-orang sekitarku yang mungkin memandangku aneh.
“Krys-ssi, kau bisa
membantuku berdiri?” sahut Kai memelas. Aku tersenyum dan mengulurkan tangan
kananku bermaksud membantunya berdiri. Tapi, aku merasa justru ia malah
berbalik menarikku. Tak lama, tubuhku terhuyung menimpa Kai. Kami dalam posisi
yang sama saat kami pertama bertemu di tangga sekolah. Degup jantungku mulai
berdesir cepat. Kai justru semakin menatapku dengan tatapan serigalanya. Aku
mencoba untuk berdiri. Tapi, lenganku dipegang kuat dan ditarik kembali oleh
Kai dan menyebabkan aku kembali dalam posisi itu bahkan wajah kami berdua hanya
berjarak 3 cm. Jarak yang sebenarnya harus ditepis. Dalam posisi itu aku
mencoba berbicara,
“Kai-ssi.... bisakah kau
melepaskanku....” namun Kai tak bergeming. Dia semakin mendekatkan wajahnya ke
wajahku. Deru nafas kami beradu. Aku tak bergerak sama sekali dan hanya
memejamkan mataku saja, takut. Perlahan, aku merasakan ada suatu sentuhan yang
menggapai bibirku. Aku tak berani bergerak sedikitpun. Bukannya aku ingin hal
seperti ini terjadi, tapi memang aku takut jika Kai tiba-tiba marah padaku.
Tapi, setelah kupikir-pikir seharusnya aku menolak. Aish.... aku bangkit dan
merapikan pakaianku. Aku masih diam tak bergeming. Kai juga mulai berdiri dan
menggaruk tengkuknya. Aku tak tahu yang ia pikirkan. Daripada suasana makin
menyebalkan, lebih baik aku melanjutkan kegiatan skatingku sekaligus
mengalihkan pikiranku akan kejadian tadi.
“Nona Jung! Kau mau
kemana?” sahut Kai yang memang ditujukan untukku. Tapi kau tetap tak berhenti
ataupun berbalik arah. Aku terus saja bermain skating sampai dia berada
didepanku. Aku seketika membulatkan mataku. ‘Ternyata ia berbohong kalau dia
tak bisa bermain ice skating’ batinku mencelos.
“Kau marah padaku nona
Jung?” tanya Kai yang menurutku sedikit bodoh.
“Bagaimana aku bisa tak
marah! Kau berbohong padaku, Kai... kau bilang, kau belum bisa bermain skating.
Tapi, ini apa?”
“Kau marah karena aku
berbohong padamu atau karena peristiwa itu?” aku sadar, Kai menggodaku. Huh...
apa memang semua namja seperti itu?
“Whatever you say! I don’t
care anything!” aku langsung pergi dari hadapan Kai. Tapi, namja itu memegang
lenganku dan otomatis aku berhenti dan membalikkan badanku.
“What are you doing now?”
dia tak menjawab tapi ia malah mendekatkan wajahnya menuju sekitar tengkuk dan
telingaku. Samar-samar aku mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya.
“Naneun johaeyo... Krys-ssi...”
aku langsung mematung mendengar ucapan Kai. Tatapanku mengarah padanya, kosong.
Pipiku tak menampilkan warna kemerah-merahan mendengar ucapan Kai. Itulah
ekspresiku saat aku terkejut. Berdiri mematung dengan tatapan kosong. Aneh
bukan?
“Ekhem......... Kai-ssi,
aku harus pulang. Bukankah besok ada tugas membuat karangan tentang pengalaman
pribadi? Aku harus mengerjakannya sekarang” aku langsung mengalihkan
perhatianku dan pergi menjauhi Kai dan menuju ujung arena skating. Kai juga
mengikutiku dari belakang dengan tatapan yang tak bisa kuartikan.
= Krystal POV END =
= Author POV =
[SKIP ~ Tomorrow at School]
Krystal menduduki bangku
mejanya. Hari ini dia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Mungkin semenjak
kemarin. Bahkan tugas bahasa Korea membuat karangan tentang pengalaman
pribadipun baru hanya setengah yang kerjakannya. Ia tak peduli walaupun ia
nantinya akan dikeluarkan dari kelas oleh Jang Songsaengnim. Krystalpun tak
mempedulikan apapun hingga Park Songsaengnim datang untuk membuka kelas. Ia
baru menyadari kehadiran Kai yang duduk membelakangi dirinya.
Park Songsaengnim sekarang
ini telah digantikan oleh guru sastra yang ‘Super Killer’, Jang Jung Hyeon. Mata
tajam milik Jang songsaengnim melirik kearah meja Krystal yang kosong.
“Krystal. Mana tugasmu?”
“Ah, jwesonghamnida
songsaengnim... saya belum selesai mengerjakanya” ungkap Krystal sambil
tertunduk.
“Kalau begitu, kau keluar
dari kelasku sekarang juga!” bentak Jang songsaengnim. Krystal berdiri kemudian
melangkah ke depan Jang songsaengnim, “Jwesonghamnida songsaengnim...
annyeongigaseo”
Krystal mulai melangkah
pergi menjauhi kelasnya. Ia hanya butuh ketenangan saat ini. Ingatannya hanya
terpatri pada kejadian kemarin dimana Kai menciumnya untuk hal yang tak bersifat
‘darurat’ dan menyatakan perasaannya.
Tanpa Krystal sadari,
dibelakangnya kini Kai mengikutinya. Ia punya nasib yang sama seperti Krystal.
Sebenarnya Kai sudah selesai mengerjakan tugas itu, namun ia lebih memilih
menyembunyikan tugas itu dan dikeluarkan karena ingin menemani Krystal.
Kini, Krystal yang diikuti
Kai dari belakang berjalan diatas tangga. Tanpa sadar, sekarang didepan Krystal
sudah terdapat sosok Taemin yang menghalangi langkah Krystal.
“Krystal-ah...” panggil
Taemin halus. Krystal mendongak dan mengerjap-ngerjapkan matanya melihat sosok
Taemin yang kini berada di hadapannya. “Taemin-ssi...”
“Ikutlah denganku” bujuk
Taemin pada Krystal dengan kesan halus. Krystal terlihat heran dengan apa yang
Taemin katakan padanya dengan kalimat halus. Setelah ia diputuskan sepihak oleh
Taemin, baru kali ini Taemin membujuknya dengan nada yang sangat halus dan tak
bersifat memaksa.
Krystal dengan hati-hati
mengikuti langkah Taemin dari belakang. Langkah itupun menuju sebuah lahan
terbuka di lantai teratas gedung sekolahnya. Langkah Taemin berhenti setelah
sampai di sisi-sisi gedung yang dipagari besi pembatas. Krystal lalu
menyejajarkan posisinya di samping Taemin dan menunggu namja itu memulai
percakapan.
“Krystal-ah, mianhaeyo”
sahut lemah Taemin setelah beberapa menit terdiam. Krystal menaikkan kedua
alisnya. Ia tak mengerti apa yang Taemin bicarakan.
“Apa yang kau bicarakan,
Taemin-ssi? Aku tak mengerti” balas Krystal benar-benar tak tahu.
“Aku ingin meminta maaf
akan semua kesalahanku padamu, Krystal-ah. Aku pasti sudah terlalu kejam
padamu” jawab Taemin. Krystal hanya tersenyum membalas dan ingin membuat
suasana sedikit mencair dari ketegangan.
“Akhirnya kau sadar juga,
Lee Taemin! Sebenarnya kau ini berasal dari planet mana sampai-sampai tidak
menyadari kesalahan-kesalahanmu?” ungkap Krystal dengan nada mengejek. Ia lalu
tersenyum, “Kau tidak perlu meminta maaf Taemin-ssi. Aku sudah memaafkanmu
terlebih dahulu. Tapi, kenapa kau tiba-tiba memperlakukanku seperti ini?”
“Aku akan pindah ke tempat
lain”
“Mwo?”
“Aku akan pindah ke Jepang
minggu depan” ucap Taemin.
“Lalu bagaimana dengan
sekolahmu, club dance dan Naeun-ssi?” tanya Krystal.
“Tentu aku akan pindah
sekolah. Mengenai club dance, aku akan menyerahkannya pada Kai. Dan Naeun, dia
akan tetap disini. Aku sudah menemuinya dan dia telah menerima keputusanku”
jelas Taemin.
“Kau beruntung memiliki
gadis yang baik seperti Naeun, Taemin-ssi” suasana menjadi hening setelah
Krystal mengucapkan kata-kata itu. Beberapa menit kemudian, Krystal dikejutkan
dengan pelukan tiba-tiba Taemin.
“T-taemin-ssi... a-apa yang
kau l-lakukan” ucap Krystal terbata-bata.
“Krys-ah.... lupakan aku!
Dan cintailah namja lain” sahut Taemin pelan. Krystal tersenyum, “Aku akan
berusaha, Taemin-ssi”
Taemin melepas pelukannya,
“Gomawo... kalau begitu aku pergi dulu”. krystal hanya mengangguk kecil sambil
tersenyum.
-ooo0O0ooo-
Tanpa disadari
kehadirannya, namja yang terus mengikuti Krystal mungkin hanya untuk penghalang
atau hiasan dinding yang hanya bisa mendengar dalam diam. Kai, namja itu begitu
kasihan dengan semua kesedihannya. Saat ia melihat Taemin memeluk Krystal
dengan sangat lembut dan ia membelai rambut Krystal, ahh... sungguh hal itu
yang diinginkan Kai.
= Author POV END =
= Kai POV =
Memang tak seharusnya aku
disini. Hyung, jebal... apakah aku sudah terlalu menyu-.. ani mencintai
Krystal? Sungguh aku tak sanggup melihatnya dipeluk namja lain. Terdengar derap
langkah yang bersumber pada seorang namja yang melenggang ke arah koridor. Aku
terus bersembunyi sampai derap langkah itu hilang. Setelah suara langkah kaki
itu hilang. Aku mulai menghampiri Krystal yang berdiri membelakangiku.
“Krys-ssi...” dia menoleh
ke arahku dan memberikan tatapan terkejutnya padaku.
“Kai... sedang apa kau
disini? Kau tidak mengikuti kelas Jang songsaengnim?”
“Ne... kau sedang apa
disini?”
“Aku hanya menenangkan diri
saja disini. Kau pasti tidak mengerjakan PR-mu dan diusir Jang songsaengnim,
bukan?” jawabnya seakan bisa membaca pikiranku. Ia benar tapi tidak sepenuhnya
benar. Aku dikeluarkan bukan karena tidak mengerjakan tugas, tapi aku sengaja
tidak mengumpulkan tugasku karena ingin menemui dirinya. Tapi, tak mungkin aku
mengatakannya bukan?
“Kai-ssi... kurasa, aku
akan mempertimbangkan perkataanmu kemarin di tempat skating” aku bingung dengan
perkataan Krystal. Sejenak aku kembali ke ingatanku akan kejadian pada waktu
ditempat skating.
“Lalu?....”
“Mungkin aku akan belajar
untuk mengenalmu dan melihatmu sebagai seorang yeoja kepada namja” katanya
membuat perasaanku senang. Itu artinya aku diterima menjadi namjachingu-nya.
Aku langsung tetap memasang wajah dingin dan biasa-biasa saja seolah tak ada
yang terjadi.
“Kau tidak senang?” tanya
Krystal selidik. Aku harus menahan tawaku untuk sekian kalinya dengan
bungkaman.
“Jangan berpura-pura,
Kai-ssi. Kau senang, bukan? Kau sudah tahu kalau aku menyukaimu dari Jessica
eonnie, bukan?” sahut Krystal sebal. Ia kesal karena aku tidak kunjung
menunjukkan ekspresiku. Aku sudah tidak tahan lagi mendengar omelan Krystal
yang menurutku sangat lucu sampai akhirnya,
“Hahaha... Krys-ie, kenapa
ucapanmu lucu sekali, huh? Kau tidak perlu belajar, kau tinggal menikmatinya
saja”
“Apa maksudmu?”
“Kau sudah menyukaiku,
bukan? Kau tak perlu berusaha keras lagi” mendengar ucapanku, Krystal
mengerucutkan bibirnya sebal dan memukul pelan bahu kananku. Dia benar-benar
yeoja yang sangat lucu.
Sampai beberapa menit,
tawaku belum bisa terhenti dan Krystal masih memukuli bahuku dengan sebal.
Tiba-tiba saja rasa sakit yang amat sangat menyerang dada bagian kiriku.
Seketika aku berhenti tertawa dan memegangi daerah rasa sakit itu dengan kedua
tanganku. Tubuhku mulai mengerang menahan rasa sakit yang kusadari dari
arwah-arwah yang mulai memasuki tubuhku. Krystal yang melihat reaksiku panik
dan terlihat khawatir.
“Kai-ssi... gwaenchanayo?”
“Rhh...hh..Krys...to..long...ak..khu....”
kulihat Krystal bingung harus berbuat apa. Kenapa arwah-arwah ini datang disaat
yang tidak tepat?
Krystal mulai menahan
tubuhku dan menempelkan di dinding pagar. Ia terlihat ragu namun tiba-tiba ia
berucap, “Mianhae, Kai-ssi” lalu ia mulai memajukan tubuhnya dan mempersempit
jarak dan akhirnya lipatan bibir kami menyatu. Aku sedikit memiringkan kepalaku
agar hidungku tak menyentuh hidung Krystal. Lalu aku melepas genggaman tanganku
pada blazzer bagian kiriku dan menutup kedua telinga Krystal. Sesuatu yang
sering aku lakukan jika kami berada dalam posisi seperti sekarang ini. Tubuh
Krystal mulai menegang dan bergetar menahan rasa takut mendengar suara erangan
dari dalam tubuhku.
Setelah suara erangan itu
mulai mengkilang dari tubuhku, pelan-pelan aku melepaskan sentuhan tanganku
yang berada di kedua telinga Krystal. Dan setelah suara itu benar-benar hilang,
Krystal melepaskan tautan benda tipis yang punya lipatan atas-bawah yang
merupakan hiasan wajahnya dari bibirku. Walaupun ia sudah melepaskannya tapi
wajahnya masih terhitung sangat dekat denganku. Dia mulai tersenyum. Sepertinya
aku bisa mengerjainya saat ini.
“Arghh... Krys... to..long a...ku”
ucapku berbohong sambil berakting seperti saat aku dimasuki arwah seperti tadi.
Krystal terlihat heran dan juga bingung. mungkin dibenaknya terdapat
kebingungan yang lebih besar lagi.
“Kai-ssi... apa arwah itu
memasuki tubuhmu lagi?” tanyanya polos. Aku sudah tidak tahan dengan ucapannya
yang terlihat seperti candaan. Aku langsung memutarbalikkan tubuhnya agar
berbalik posisi. Aku sekarang berada didepannya dan ia bersandar di dinding.
Dengan cepat aku menempelkan lagi kedua benda tipis itu lagi. Namun, aku
menyelinginya dengan lumatan lembut yang tidak dibalas Krystal. Jujur aku
sedikit kecewa.
Setelah aku melepasnya, ia
berucap, “Kau berbohong lagi, Kai-ssi”
“Kenapa kau tak
menyadarinya dari tadi?” dia tak menjawab. Ia hanya memamerkan smirk-nya yang
mungkin ia dapat dari eonnie-nya. Ia hanya mengalungkan kedua tangannya ke
belakang leherku.
“Menurutmu? You’re mine and
I’m yours” ia lalu mulai menautkan lagi lipatan tipis bibir kami. Aku senang
dia membalasku. Cintaku tak bertepuk sebelah tangan. Ditemani burung-burung
yang terus bernyanyi seakan menjadi ‘soundtrack’ dan kami berdua, Jongin dan
Soojung.
= Kai POV END =
‘Misteri itu telah
terpecahkan. Karena kedua orang yang penuh misteri itu dipertemukan oleh takdir
yang membingungkan. Kelebihan itu telah menjelma menjadi suatu kekuatan kuat
untuk mempersatukan mereka. Suatu takdir yang telah tertulis rapi pada buku
kehidupan mereka.’
_THE END_
How was it? Comment juseyo :D
Sumpah, ff-nya keren abis. Ya walaupun agak gantung dikit sich, atau kalo gak ciumannya diterusin aja tadinya eheheheehe. Pokoknya ff-nya keren abis (y)
BalasHapusGood Job :D